Biografi Singkat Abdurahman Wahid (Gus Dur) Selama Menjadi Presiden
-fakta tokoh-
-FaktaTokoh-
Abdurahman Wahid atau sering disapa dengan nama Gus Dur adalah Presiden Indonesia ke 4. Yang posisinya menggantikan BJ Habibie yang telah habis masa jabatan, Gus Dur menjadi sosok pemimpin negara yang bijak. Berlatar belakang pesantren, Gus Dur banyak melakukan manuver selama menjabat menjadi presiden. Mulai dari pro dan kontra.
Kebijakan Pro/Kontra Yang Dilakukan Gus Dur
Ada salah satu kebijakan Gus Dur yang dulu ditentang oleh banyak orang, yaitu dengan meliburkan atau tanggal merah setiap Tahun Baru Imlek dan memperbolehkan kembali barongsai beraksi. Padahal diketahui, semenjak orde baru kegiatan warga Tionghoa tidak boleh dilakukan di muka umum. Maka, tidak ada satu pun warga yang melanggar peraturan tersebut.
Banyak masyarakat yang mengkhawatirkan keputusan Gus Dur. Mereka takut jika akan ada paham yang menyesatkan. Padahal sesungguhnya hal itu tidak terjadi. Warga Tionghoa di masa orde baru tidak bisa melakukan banyak kegiatan di luar rumah.
Banyak disriminasi yang mereka dapat, apalagi saat kerusuhan 1998. Ketika Gus Dur menjabat presiden, barulah warga Tionghoa dapat bebas berekspresi. Melaksanakan kegiataan keagamaan dengan tenang. Tidak ada rasa ketakutan. Berkat Gus Dur yang membela hak minoritas.
Berdasarkan cerita Gus Dur, beliau memiliki keturunan Tionghoa. Menjadikan beliau selalu terbuka dengan semua orang, tanpa memandang latar belakangnya. Warga Tionghoa bahkan memberi julukan Gus Dur sebagai Bapak Tionghoa.
Bahkan di salah satu Vihara di Semarang, nama Gus Dur ada yang dituliskan di Sinci. Sinci adalah papan penghargaan. Setiap tanggal 1 dan 15 kalender Cina, masyarakat di sana banyak yang sembayang untuk Gus Dur.
Menurut mereka, Gus Dur adalah sosok pemimpin yang bersahaja. Maka dari itu, pantas untuk Gus Dur mendapatkan Sinci. Bukan hanya warga Tionghoa yang mendapatkan hak mereka kembali. Warga Papua juga diperjuangkan hak mereka oleh Gus Dur. Selengkapnya, baca; Perjalanan Karir Gus Dur [Awal-Akhir]
Dari dulu Papua telah ada gerakan separatis OPM (Organisasi Papua Merdeka). Menginginkan Papua lepas dari NKRI. Namun, Gus Dur dengan tegas menentang hal itu. Bahkan Gus Dur memberi izin diadakan Kongres Nasional Papua II, meski banyak yang menentang pemberian izin, karena dikhawatirkan Papua ingin merdeka. Gus Dur ingin Papua seperti pulau lain di Indonesia. Sama, tanpa ada konflik antar etnis.
Saat Freeport ingin memperpanjang kontraknya di Indonesia, Gus Dur lagi-lagi menentang. Menurut beliau, warga Papua berhak atas Freeport, karena tanah Papua milik warga bukan hanya perusahaan asing. Namun, karena ketegasan Gus Dur dalam membela hak warga Papua, banyak para petinggi yang tidak suka dengan hal itu. Diketahui Freeport merupakan salah satu perusahaan asing yang bonafite di Indonesia. Baca, juga; K.H. Abdurrahman Wahid dan 6 Karyanya Yang Harus Kamu Baca!
Masa Akhir Presiden Gus Dur
Dengan banyak kejadian yang terjadi saat Gus Dur menjabat, banyak para petinggi ingin beliau mundur. Maka, 23 Juli 2001 MPR memakzulkan Gus Dur, meski beliau tidak ingin lepas menjadi presiden.
Setelah itu, Megawati yang merupakan wakil presiden, akhirnya menggantikan Gus Dur sebagai presiden. Kegigihan Gus Dur dalam membela warga minoritas dan Papua patut diacungi jempol. Gus Dur juga mengajarkan, bahwa jangan mengkotakkan suatu agama atau ras. Kita harus saling berdampingan, tanpa ada konflik terjadi. Pesan damai harus selalu tersampaikan demi negara yang tentram.
Baca Juga Fakta Presiden;
- Fakta Gus Dur Yang Harus Kamu Baca
- Fakta Jokowi (Joko Widodo), Yang Wajib Anda Ketahui
- Fakta Soeharto Yang Wajib Anda Ketahui!
- Fakta Soekarno dari Remaja Hingga Tamat Kuliah
Demikianlah serangkaian tulisan dan penjelasannya mengenai Biografi Singkat Abdurahman Wahid (Gus Dur) Selama Menjadi Presiden yang ditulis dan disajikan oleh Alvia Azlina. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan bagi para pembaca sekalian, trimakasih.
0 Response to "Biografi Singkat Abdurahman Wahid (Gus Dur) Selama Menjadi Presiden"
Posting Komentar