Biografi Teuku Cik Di Tiro [Muhammad Saman] Pahlawan Aceh
biografi,
biografi tokoh,
daerah,
indonesia,
pahlawan,
pahlawan bangsa,
pahlawan Indonesia,
tokoh pahlawan
Edit
-fakta tokoh-
-FaktaTokoh-
FaktaTokoh.Com- Artikel ini akan lebih mengungkapkan tentang salah satu Pahlawan dari Aceh. Beliau adalah Muhammad Saman atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama Teuku Cik Di Tiro.
Biografi Teuku Cik Di Tiro/Muhammad Saman
Pada tahun 1836 lahir seorang pejuang dari Aceh di Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah Pidie. Nama sebenarnya adalah Muhammad Saman namun dikenal dengan sebutan Teuku Cik Di Tiro. Beliau menurut biografinya adalah putra dari Syekh Ubaidillah dan ibunya bernama Siti Aisyah yang merupakan adik dari Teungku Cik Dayah Cut, yaitu salah satu ulama terkenal di Tiro.
Teuku Cik Di Tiro dibesarkan dalam lingkungan yang taat agama. Beliau menjalani masa kecilnya di Garot dan di Tiro, di tempat itu Teuku Cik Di Tiro berinteraksi, menjalin komunikasi dan bergaul dengan para santri.
Ilmu agama yang Teuku Cik Di Tiro dapatkan awalnya melalui ayahnya kemudian pamannya. Selain itu Ibunya juga berperan dalam mengajari beliau menulis huruf Arab. Perhatian beliau cukup besar terhadap karangan Imam Al-Ghazali yaitu, buku-buku yang berkaitan dengan tasawuf.
Setiap manusia memiliki rasa belum cukup atau merasa belum puas, apalagi berbicara masalah ilmu. Seperti yang dialami oleh Teuku Cik Di Tiro salah satunya, beliau merasa belum cukup dengan apa yang telah diajarkan oleh ayah dan pamannya.
Hingga akhirnya beliau memutuskan untuk menuntut ilmu kepada beberapa guru lainnya, seperti Teungku Abdullah Dayah Meunasah Biang, Teungku Cik di Tanjung Bungong dan Teungku Cik Di Yan di Ie Lebeu. Terakhir beliau belajar pada Teungku Cik di Lamkrak.
Setelah pengalaman Teuku Cik Di Tiro menuntut ilmu, maka seperti pepatah mengatakan “usaha tidak pernah menghianati hasil” sehingga beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas. Karena hal itu, pamannya mengharapkan supaya beliau kelak dapat menggantikan pamannya sebagai guru agama sesuai tradisi keluarga ulama Tiro.
Meskipun sebenarnya saat kembali menuntut ilmu, Teuku Cik Di Tiro juga membantu untuk mengajar di Tiro. Selain itu ada beberapa pengetahuan bahwa Teuku Cik Di Tiro juga pernah mengalami hal-hal dibawah ini, seperti:
Teuku Cik Di Tiro Pernah Hampir Membatalkan Keberangkatannya untuk Menunaikan Ibadah Haji
Saat Teuku Cik Di Tiro telah mengajar cukup lama di Tiro untuk membantu pamannya, akhirnya beliau berniat untuk menunaikan ibadah haji. Akan tetapi sebelum keberangkatannya beliau terlebih dahulu mengunjungi gurunya, seperti Teungku Cik Di Lamkrak. Siapa sangka, kehidupan setiap manusia akan berkahir juga dan tidak ada yang dapat menghindarinya. Termasuk salah satunya guru Teuku Cik Di Tiro yaitu Teungku Cik Di Lamkrak.
Banyak perubahan yang telah terjadi di Lamkrak, kini para santri yang menuntut ilmu di Lamkrak hanya belajar pada saat matahari mulai terbit sebaliknya, saat matahari mulai terbenam artinya para santri turut bergerilya untuk menyerang pos-pos tentara Belanda. Pada saat itu rakyat Aceh sedang memasuki masa suram yaitu, perang antara Aceh dan Belanda. Selengkapnya, baca; Sultanah Safiatuddin: Sosok Ratu Terhebat di Aceh
Demikianlah suasana perang Aceh melawan Belanda, sehingga Teuku Cik Di Tiro memutuskan untuk ikut menyertai mereka dan tinggal cukup lama di Lamkrak. Meskipun pada akhirnya Teuku Cik Di Tiro kembali ke Tiro, dikarenakan beliau mendapatkan pesan berkali-kali untuk kembali ke Tiro, semua itu atas desakan yang kuat dari pamannya.
Akhirnya Teuku Cik Di Tiro berkesempatan menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Beliau memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperdalam ilmu agama dan bertukar pikiran dengan ulama-ulama terkemuka dan menambah pengetahuan. Selain itu juga Teuku Cik Di Tiro belajar tentang cara-cara melawan kolonialisme dan imperialisme. Beliau juga membicarakan masalah perang yang terjadi antara Aceh dan Belanda.
Teuku Cik Di Tiro terkenal sebagai Panglima Sabil
Saat beliau kembali ke Aceh, perhatian Teuku Cik Di Tiro tidak hanya terfokus kepada tugas-tugas mengajar di pesantren. Beliau mengingat kembali kejadian bergerilya di Lamkrak,m beliau mengetahui bahwa perlawanan rakyat semakin menurun.
Kemudian secara kebetulan, pada suatu hari beberapa orang utusan dari sebagian kecil markas gerilya Gunung Biram tiba di Tiro. Mereka mengharapkan supaya salah seorang ulama yang ada di Tiro bersedia menjadi pemimpin bagi mereka. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi Teuku Cik Di Tiro untuk mengajukan diri menjadi pemimpin dan niat beliau mendapat persetujuan dari pamannya.
Meskipun pada saat itu rakyat menyangsikan kemampuan yang dimiliki oleh Teuku Cik Di Tiro. Namun beliau tidak memperdulikan ejekan orang-orang yang ada disekitarnya. Kemudian pada akhirnya Teuku Cik Di Tiro menjadi pemimpin pergerakkan yang berujung pecahnya pertempuran melawan Belanda. Sehingga karena semangat juangnya, Teuku Cik Di Tiro dijuluki sebagai panglima Sabil atau pemimpin perang Sabil.
Meninggalnya Teuku Cik Di Tiro
Belanda mencoba mencari siasat untuk membunuh Teuku Cik Di Tiro, alasanya karena mereka menyadari bahwa sumber semangat perjuangan Aceh kala itu adalah Teuku Cik Di Tiro. Karena mereka merasa terancam, akhirnya mereka mengirimkan makanan yang sudah dibubuhi dengan racun (siasat liuk).
Karena hal itu, pada bulan Januari 1891, Teuku Cik Di Tiro jatuh sakit dan akhirnya mengehembuskan nafas terakhir di Benteng Aneuk Galong dan jasadnya dimakamkan di Meurue, Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.
Pelajaran yang dapat kita petik dari Pahlawan kita Teuku Cik Di Tiro yaitu, sama halnya seperti beliau kita para pemuda-pemudi saat ini sedang menuntut ilmu, tidak hanya di kampung halaman. Namun pada umumnya kita menuntut ilmu di tempat yang jauh di rantau. Semua hal tersebut menjadi pondasi yang kuat bagi kita semua, bahwa setiap apa yang kita usahakan tidak akan pernah menghianati hasil.
Baca Juga;
- Fakta - Fakta Tokoh Pahlawan Nasional Wanita Dari Aceh
- Keumalahayati [Laksamana Wanita Tangguh dari Tanah Rencong]
Demikianlah artikel dan tulisan seputar pahlawan dari Aceh yaitu Biografi Teuku Cik Di Tiro atau Muhammad Saman. Semoga dengan adanya artikel yang ditulis oleh Fifyn Srimulya Ningrum bisa memberikan wawasan dan juga pemahaman kepada setiap pembaca, trimakasih.
0 Response to "Biografi Teuku Cik Di Tiro [Muhammad Saman] Pahlawan Aceh"
Posting Komentar