6+ Hal Menarik pada Kepribadian Muhaimin Iskandar (Cak Imin)

-fakta tokoh-
Faktatokoh.com Alasan ini bukan sekedar omong kosong dan menyesatkan. Cak Imin yang mengklaim sebagai satu-satunya partai hijau di Indonesia lebih berpihak kepada nelayan kecil dan mendukung penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.

Muhaimin Iskandar (Cak Imin)


Cak Imin menilai Indonesia kaya akan sumber daya alam terutama sumber daya kelautan dan perikanan yang pengelolaan dan pemanfaatannya selama ini belum maksimal menghasilkan nilai ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Eksplorasi sumber daya kelautan dan perikanan yang tidak mempedulikan lingkungan akan merusak lingkungan yang akhirnya mengurangi kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan. Dalam hal membela petani,

Kepemimpinan Cak Imin

Cak Imin dengan suara lantangnya terhadap Badan Usaha Logistik sudah melenceng dari fungsinya sebagai penopang kesejahteraan petani. Padahal di era orde baru Bulog menjadi “pemecah masalah” petani.

Tak berlebihan bila beliau pernah ungkapkan, & quot;Saya punya ultimatum untuk Bulog, kalau tidak berfungsi bubarkan saja daripada membebani biaya negara”. Kalimat itu beliau ungkapkan sebagai wujud keberpihakannya kepada petani supaya petani Indonesia menjadi makmur dan sejahtera kehidupan ekonominya.

Cak Imin, pemimpin zaman now

Pemimpin zaman now harus anti korupsi dan berintegritas. Cak Imin memiliki sikap anti korupsi dan integritasnya. Integritas Cak Imin tidak diragukan lagi. Dia mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga Surabaya.

Secara intelektual dan moral, Cak Imin bisa jadi panutan anak muda zaman now, apalagi disebut sebagai pemimpin zaman now. Pemimpin zaman now juga diharapkan menjadi pemimpin yang bijaksana, ulet, maturistis, jujur dan kreditabel.

Selain itu, Cak Imin juga menguasai digital leadership yaitu kemampuan untuk melakukan inisiatif mengembangkan teknologi menjadi sesuatu yang punya nilai yang tinggi. Selain itu, beliau juga memiliki kemampuan digital, yakni kemampuan menguasai teknologi digital. Seorang pemimpin zaman now harus memiliki jiwa dan semangat kreatif dan produktif, serta mengedepankan azas kerja, kerja, kerja.

Cak Imin, santri tulen dan panglima santri

Cak Imin seorang santri tulen, ia lahir dan dibesarkan di lingkungan pesantren. Dia berperan dalam penetapan hari Santri Nasional. Melalui jalur elit pemerintah dan NU melalui jaringan Nadhiyyin yang ada distruktural maupun kulturalnya,

Cak Imin berjuang baik di legislatif maupun eksekutif untuk segera menetapkan satu hari bersejarah bagi berdirinya Republik ini, yaitu Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober. Akhirnya, pada era pemerintahan Joko Widodo ditetapkan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober dengan peraturan pemerintah no 22 tahun 2015.

HSN ini ditetapkan dalam rangka mengingat jasa-jasa dan perjuangan santri dan kyai pesantren. Banyak santri yang gugur dalam pertempuran tersebut tapi negara selama kurang lebih 70 tahun sejak kemerdekaan tidak pernah menjadikan peristiwa tersebut sebagai hari bersejarah.

Para pahlawan gugur itu banyak lahir dari Rahim pesantren yang selama ini hanya dianggap komunitas kampungan yang hanya akrab dengan sarungan dan kitab kuning padahal realitanya merekalah yang mampu merebut dan menegakkan bangsa sehingga merdeka seperti sekarang.

Kehadiran Santri Untuk Bangsa Indonesia

Tanpa kaum santri dan kyai kemungkinan besar kita masih berada dalam abad penderitaan dan penjajahan. Dengan demikian, para kyai, para tokoh masyarakat serta ribuan santri mendaulat Cak Imin sebagai Panglima Santri Nusantara sebagai wujud penghargaan atas keberhasilannya mendesak pemerintah menetapkan Hari Santri Nasional.

Karena itulah cak Imin sering bersafari ke seluruh pelosok Nusantara demi menyampaikan pesan pesan keislaman dan kebangsaan agar tidak mudah jatuh pada sikap radikal, gampang menyalahkan pihak lain serta anti NKRI.

Baginya menyatunya Islam dan nasionalisme bukanlah barang baru di negara ini bahkan sudah dilakukan oleh para pendiri republik ini sejak awal kemerdekaan. Dari sekian kali ikhtiyar dan istikharah akhirnya disepakati bahwa dasar negara ini adalah Pancasila dan UUD 45. 

Panglima Besar Santri

Hal ini karena tidak mungkin di tengah bangsa yang majemuk ras, agama dan sukunya hanya menempatkan satu dasar agama tertentu dan mengingkari yang lainnya. Pancasila tidak bertentangan dengan Islam justru didalamnya termuat prinsip dan nilai-nilai dasar agama Islam; yaitu dari sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa hingga sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Oleh karena itu, tugas Cak Imin sebagai Panglima Santri Nusantara tidakah mudah. Di samping harus memperkuat kedudukan pesantren dalam menangkal radikalisme dan terorisme juga harus menghilangkan sekat-sekat agama dan kesukuan dalam menjaga perdamaian dan kemajuan bangsa.

Belum lagi tugas kemanusiaan lainnya, yang selalu menuntut Cak Imin terjun langsung ke masyarakat dan juga ke pemerintahan dalam meyelesaikan persoalan yang ada. Tapi dengan semangat mudanya yang masih menggelora serta pengalamannya sebagai aktivis sosial kemasyarakatan menjadi modal cak Imin dalam menyelesaikan problem yang ada di masyarakat.

Sejarah bangsa ini memang tidak lagi dihadapkan dengan beragam pucuk senjata musuh sebagaimana masa sang jendral besar Sudirman. Tapi persoalan bangsa saat ini tidak lebih ringan dari masa penjajahan dahulu. Meluasnya korupsi dan kolusi hampir di setiap lini, hutang negara yang bertumpuk, gesekan-gesekan sosial dan agama yang semakin meruncing, munculnya radikalisme dan terorisme, menjadi medan jihad baru bagi siapapaun yang menginginkan perbaikan bangsa ini.

Cak Imin menyadari bahwa menjadi panglima santri tidaklah cukup untuk menopang perjuangannya, ia harus tampil lebih tinggi dengan masuk sebagai bagian dari pengambil kebijakan negeri ini. Karena kalau tidak akan semakin sulit memperbaiki kondisi bangsa yang sedang oleng ini. Realitas ini dapat dibaca oleh sekelompok anak muda yang sudah muak dengan segala kebobrokan yang dilakukan oleh para elit badut saat ini. Kemudian kaum muda ini langsung bergerak dan mengusung Cak Imin untuk cawapres.

Cak Imin memiliki ketahahanan moral yang baik

Memiliki moral yang baik juga dapat kita lihat dari kemampuan seorang pemimpin menjalankan tanggung jawab. Hal itu dapat kita ketahui dari rekam jejak Cak Imin. Perjuangan politik Muhaimin Iskandar selama ini adalah upayanya mewujudkan Indonesia maju, bahkan kosmopolitan dalam pemikiran, yang tetap berpihak pada nilai-nilai kerakyatan dan kebhinekaan.

Dan, beliau meyakini bahwa pengarusutamaan Islam rahmatan lil alamin adalah faktor kunci yang akan mempercepat hadirnya Indonesia yang beliau cita-citakan. Bukan hanya saling mengenal, tetapi juga memahami dan bekerja sama untuk mewujudkan kehidupan yang baik dalam wadah negara yang adil makmur (baldatun thayyibatun).

Allah bahkan membiarkan manusia menganut banyak agama dan tidak memaksa manusia beriman kepada-Nya (QS. Yunus/10: 99). Rahmat perbedaan itu bukan untuk membuat manusia berpecah belah dengan mempertajam perbedaan, tetapi diramu dengan mencari titik temu dan persamaan. Dalam konteks Indonesia, titik temu itu bernama NKRI berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Cak Imin mempunyai komitmen yang jelas terhadap demokrasi.

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang mempunyai kekuatan penuh untuk menetapkan seorang pemimpin. Pemilihan yang berasal dari rakyat harus lepas dari intimidasi dan represi.

Dengan demikian seorang calon yang berupaya merepresi dan mengintimidasi masyarakat dengan berbagai lembaga dan cara bukanlah pemimpin yang demokratis. Termasuk represi dan intimidasi lewat uang dan hadiah.

Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selalu bersedia medengarkan suara dari masyarakat. Mendengar segala keluhan dari masyarakat. Pemimpin yang baik juga adalah pemimpin yang dengan jeli melihat permasalahan yang sedang dirasakan oleh masyarakat dan mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan. Jika seorang pemimpin tidak memiliki karakter ini maka pemimpin itu bukan pemimpin yang demokratis.

Cak Imin mampu membangun dialog yang baik.

Seorang pemimpin demokratis adalah pemimpin yang mampu membangun dialog yang baik dengan masyarakat. Dalam dialog itu, seorang pemimpin berdialog dengan masyarakat yang sedang mengalami keterpecahan akibat masalah dalam masyarakat.

Cak Imin adalah pemimpin yang mampu menjadi penengah dalam masyarakat. Ketika berdialog, seorang pemimpin juga harus memiliki bahasa yang baik agar ia mampu menjadi penengah yang baik bagi masyarakat yang sedang berkonflik.

Bukan tidak mungkin ketrampilan berbahasa juga akan sangat berguna untuk lobby yang akan ia buat untuk memuluskan rencana pembangunan yang ia rencanakan agar dapat direalisasikan oleh pemerintah. Analisis penulis kelebihan dan kekurangan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Kelebihan Cak Imin

Menurut penulis, Cak Imin dinilai sebagai figur yang memiliki pengalaman sebagai ahli mengelola perdamaian, tegas dan cepat dalam mengambil keputusan, mumpuni dalam bidang ekonomi. Cak Imin sebagai tokoh muda yang sarat pengalaman sebagai politikus dan aktivis mahasiswa. Sebagai

Ketua Umum PKB dianggap mampu menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh Islam lintas partai. Beliau juga memiliki pengalaman sebagai  politisi dan birokrat. Orangnya santun dan berwibawa. Ia bagus dalam menyampaikan parameter pendirian-pendirian dan nilai-nilai yang dianutnya sehingga orang bisa merasa bahwa ia memang orang yang layak dipercaya. Dari segi agama ia bukan garis keras sehingga menimbulkan kekuatiran bahwa negara ini akan digiring menjadi negara agama

Kekurangan Cak Imin

Adapun yang menjadi kekuarangan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, antara lain adalah sebagai berikut;
  1. Kelihatan mengutamakan tampil bagus daripada tampil sensitif. Mungkin ini yang disebut tebar pesona.
  2. Terkesan kurang taktis dalam mengambil keputusan - kurang cekatan membedakan situasi kritikal yang membutuhkan kecepatan dan ketegasan dengan situasi normal yang mengijinkan pertimbangan mendalam.
  3. Jika dalam situasi krisis ia kelihatan bukan orangnya. Ia cocok untuk planning ke depan dengan taktis, tapi kurang jitu jika menghadapi pilihan-pilihan di masa kritis.

Dengan ke-6 alasan tersebut, penulis optimis jika Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan dipilih Jokowi sebagai cawapresnya. Jika memang betul, maka slogan yang tertulis di spanduk ataupun baliho adalah JOIN (Jokowi-Cak Imin) atau KoCAK ( Jokowi-Cak Imin).

Demikianlah tulisan tentang 6 Hal Menarik pada Kepribadian Muhaimin Iskandar yang dapat menginspirasi bagi segenap pembaca dan semoga bermanfaat. Adapun penulis artikel ini adalah  Saleh Arifin. Terima kasih.
-FaktaTokoh-

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "6+ Hal Menarik pada Kepribadian Muhaimin Iskandar (Cak Imin)"

Posting Komentar