Martha Christina Tiahahu “Si Mutiara dari Laut Nusa”
Martha Christina Tiahahu,
Nama tokoh,
pahlawan kepulauan maluku,
pejuang wanita,
si mutiara dari nusa
Edit
-fakta tokoh-
Faktatokoh.com- Pandangan masyarakat Indonesia mengenai wanita yang hanya bertugas melahirkan, membesarkan anak, dan mengurus rumah tangga membuat martabat wanita Indonesia terbelenggu. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin terjadi di berbagai wilayah. Namun, pada abad 19 dan 20 munculah pemuka wanita sebagai perintis emansipasi dengan tujuan menggugah semangat kaum wanita.
Demikianlah tulisan mengenai Martha Christina Tiahahu “Si Mutiara dari Laut Nusa”, semoga dengan adanya tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi segenap pembaca. Adapun penulis dari artikel ini adalah Jelin Maulidiavitasari. Terima kasih.
-FaktaTokoh-
Faktatokoh.com- Pandangan masyarakat Indonesia mengenai wanita yang hanya bertugas melahirkan, membesarkan anak, dan mengurus rumah tangga membuat martabat wanita Indonesia terbelenggu. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin terjadi di berbagai wilayah. Namun, pada abad 19 dan 20 munculah pemuka wanita sebagai perintis emansipasi dengan tujuan menggugah semangat kaum wanita.
Pejuang Wanita
Para pejuang wanita mulai muncul di setiap daerahnya. Salah satunya di Kepulauan Maluku. Martha Christina Tiahahu, pahlawan wanita dari Kepulauan Maluku. Namanya memang tak seterkenal Cut Nyak Dien, namun perjuangannya melawan penjajah tak boleh terlupakan. Martha Christina Tiahahu, lahir di Desa Abubu, Nusa Laut, Kepulauan Maluku. Putri dari Paulus Tiahahu dan Sina. Sikap tegas menegakkan kebenaran menjadi prinsip hidupnya. Keberaniannya terlihat ketika perang Patimura pada 1817, hingga Ia dijuluki “Si Mutiara dari Nusa Laut”. Sifat setia terhadap negeri dan tidak takut mati, Ia buktikan dengan mengobarkan semangat perjuangan kepada masyarakat agar tetap bangkit melawan Belanda. 2 Januari 1818, Martha Christina Tiahahu meninggal. Jenazahnya dibuang ke Laut Banda atas perintah pimpinan Belanda Ver Huel. Patung Martha Christina Tiahahu pun didirikan di Ambon untuk mengenang perjuangannya.Martha; "Perempuan pada masa kritis mampu mengambil peran penting"
Nilai-nilai kepahlawanannya pun harus tetap ditumbuhkan sampai saat ini, agar nilai-nilai kemanusiaan dan nasionalisme tetap bertahan. Perjuangan dari pembebasan penindasan, ketidakadilan, rela berkorban, kerja keras, jujur, dan tidak mementingkan diri sendiri perlu dihidupkan kembali ke generasi muda saat ini. Tentunya sikap tersebut perlu kita sesuaikan pada kondisi saat ini. Martha Christina Tiahahu juga membuktikan bahwa perempuan pada masa kritis mampu mengambil peran penting, maka dari itu perempuan perlu mendapat perlakuan yang sama. Sebagai generasi penerus bangsa mari jangan sia-siakan perjuangan para pahlawan kita yang telah melawan penjajah dan membangun Indonesia dengan keringat dan darahnya. Kita lanjutkan semangat perjuangannya melawan kemiskinan, ketertinggalan, dan kebodohan yang masih menghantui Indonesia saat ini. Semangat pahlawan, semangat pemuda saat ini.Demikianlah tulisan mengenai Martha Christina Tiahahu “Si Mutiara dari Laut Nusa”, semoga dengan adanya tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi segenap pembaca. Adapun penulis dari artikel ini adalah Jelin Maulidiavitasari. Terima kasih.
0 Response to "Martha Christina Tiahahu “Si Mutiara dari Laut Nusa”"
Posting Komentar